Untukmu, Nona Carl...

0
20:15


Ini untukmu, Nona Carl...
Sarapan pagi asupan tenaga untuk aktivitasmu sepagi hingga siang nanti, roti isi dan susu kedelai. Karbohidratnya cukup, tidak lebih. Lemaknya juga dari lemak nabati, jadi Nona tidak perlu khawatir kalau memang sedang ada program diet lemak dan protein. Tidak terlalu kenyang tapi energinya cukup. Di keranjang juga sudah ada apel dan jeruk segar, tadi sore baru dipetik dari ladang. Akan sangat baik bila mengkonsumsi buah, Nona. Oh, saya belum bertanya ya? Siang nanti, Nona mau saya masakkan apa?

Ini untukmu, Nona Carl...
Buku-buku sejarah milik Tuan Lionel. Sesuai dengan pesanan Nona, sudah saya bersihkan, sudah saya sampul dengan rapi. Esok hari kalau memang mau dikembalikan, kardus-kardus kecil yang di depan gudang juga sudah saya siapkan. Tuan Lionel kemarin menelepon. Bukan, bukan untuk menanyakan buku-buku itu. Dia malah sepertinya senang sekali kalau buku sejarahnya masih Nona pinjam, bisa buat alasan untuk berkunjung kemari kan, mendiskusikan buku. Ia hanya bertanya apakah Nona sudah punya agenda pada besok sore. Saya menjawab tidak ada. Hanya suara teriak kegirangan yang saya dengar sebelum telepon ditutup.

Ini untukmu, Nona Carl...
Laporan penjualan hasil ladang triwulan ini. Bagian administrasi telah menyelesaikan semuanya dengan baik, pemasaran apalagi, sekarang daya media sosial sebagai alat promosi berefek di luar ekspektasi. Justru banyak transaksi berasal dari sana. Untuk bagian produksi, tidak perlu banyak dipikirkan, orang-orang yang Nona tempatkan di sana adalah orang-orang yang tepat. Pekerja keras dan inovatif. Oya, hari ini paket dari kota sudah datang, kali ini saya tak yakin isinya apa. Mungkinkah penghargaan? Entah darimana, atas  kredibilitas Nona dan semua rekan kerja pada perusahaan ini..

Ini untukmu, Nona Carl...
Semua kenyamanan, keramahan dunia yang bisa saya, kami, mereka, dan orang lain persembahkan, untukmu. Saya hanya ingin mengatakan kalau itu sangat temporal. Bukan permanen. Banyak hal yang harus Nona waspadai, harus Nona antisipasi. Bahkan dari sekarang. Nona Carl tentu tahu bahwa hidup seperti drama kan? Ia punya sutradara, mengatur semuanya. Apa yang terjadi di masa sekarang, bisa jadi tiba-tiba berubah, jauuh dari apa yang kita harapkan.

Ini untukmu, Nona Carl...
Saya bukan menakut-nakuti, tapi bisa saja Nona besok akan menyiapkan segalanya sendiri, termasuk sarapan Nona. Nona sendirilah yang akan mengurusi detail aktivitas dan kebutuhan Nona dari fajar hingga petang. Dan, tentang Tuan Lionel, bisa saja dia tidak benar-benar suka dengan Nona. Ada kemungkinan kalau dia hanya suka berkunjung kemari. Bukankah Nona pernah bilang begitu? Nona juga harus bersiap kalau mungkin satu dua pegawai Nona sakit, bagaimana dengan efisiensi perusahaan. Kalau sistem dan alat kerja tidak sesuai yang diharapkan, bagaimana nasib perusahaan kelak. Nona harus sadari, ada banyak kemungkinan yang membuat hati sesak.

Ah, maafkan kalau saya terlalu cerewet, Nona. Sungguh, saya menulis ini hanya untuk Nona Carl. Saya punya harapan, kalau suatu saat, Nona akan lebih dewasa, lebih bijak, lebih bisa berpijak...

0 comments: