Untukmu, Nona Carl...
0
Ini untukmu, Nona Carl...
Sarapan pagi asupan tenaga untuk aktivitasmu sepagi hingga siang nanti,
roti isi dan susu kedelai. Karbohidratnya cukup, tidak lebih. Lemaknya juga
dari lemak nabati, jadi Nona tidak perlu khawatir kalau memang sedang ada
program diet lemak dan protein. Tidak terlalu kenyang tapi energinya cukup. Di
keranjang juga sudah ada apel dan jeruk segar, tadi sore baru dipetik dari
ladang. Akan sangat baik bila mengkonsumsi buah, Nona. Oh, saya belum bertanya
ya? Siang nanti, Nona mau saya masakkan apa?
Ini untukmu, Nona Carl...
Buku-buku sejarah milik Tuan Lionel. Sesuai dengan pesanan Nona, sudah saya
bersihkan, sudah saya sampul dengan rapi. Esok hari kalau memang mau
dikembalikan, kardus-kardus kecil yang di depan gudang juga sudah saya siapkan.
Tuan Lionel kemarin menelepon. Bukan, bukan untuk menanyakan buku-buku itu. Dia
malah sepertinya senang sekali kalau buku sejarahnya masih Nona pinjam, bisa
buat alasan untuk berkunjung kemari kan, mendiskusikan buku. Ia hanya bertanya
apakah Nona sudah punya agenda pada besok sore. Saya menjawab tidak ada. Hanya
suara teriak kegirangan yang saya dengar sebelum telepon ditutup.
Ini untukmu, Nona Carl...
Laporan penjualan hasil ladang triwulan ini. Bagian administrasi telah
menyelesaikan semuanya dengan baik, pemasaran apalagi, sekarang daya media
sosial sebagai alat promosi berefek di luar ekspektasi. Justru banyak transaksi
berasal dari sana. Untuk bagian produksi, tidak perlu banyak dipikirkan,
orang-orang yang Nona tempatkan di sana adalah orang-orang yang tepat. Pekerja
keras dan inovatif. Oya, hari ini paket dari kota sudah datang, kali ini saya
tak yakin isinya apa. Mungkinkah penghargaan? Entah darimana, atas kredibilitas Nona dan semua rekan kerja pada
perusahaan ini..
Ini untukmu, Nona Carl...
Semua kenyamanan, keramahan dunia yang bisa saya, kami, mereka, dan orang
lain persembahkan, untukmu. Saya hanya ingin mengatakan kalau itu sangat
temporal. Bukan permanen. Banyak hal yang harus Nona waspadai, harus Nona
antisipasi. Bahkan dari sekarang. Nona Carl tentu tahu bahwa hidup seperti
drama kan? Ia punya sutradara, mengatur semuanya. Apa yang terjadi di masa
sekarang, bisa jadi tiba-tiba berubah, jauuh dari apa yang kita harapkan.
Ini untukmu, Nona Carl...
Saya bukan menakut-nakuti, tapi bisa saja Nona besok akan menyiapkan
segalanya sendiri, termasuk sarapan Nona. Nona sendirilah yang akan mengurusi
detail aktivitas dan kebutuhan Nona dari fajar hingga petang. Dan, tentang Tuan
Lionel, bisa saja dia tidak benar-benar suka dengan Nona. Ada kemungkinan kalau
dia hanya suka berkunjung kemari. Bukankah Nona pernah bilang begitu? Nona juga
harus bersiap kalau mungkin satu dua pegawai Nona sakit, bagaimana dengan
efisiensi perusahaan. Kalau sistem dan alat kerja tidak sesuai yang diharapkan,
bagaimana nasib perusahaan kelak. Nona harus sadari, ada banyak kemungkinan
yang membuat hati sesak.
Ah, maafkan kalau saya terlalu cerewet, Nona. Sungguh, saya menulis ini hanya
untuk Nona Carl. Saya punya harapan, kalau suatu saat, Nona akan lebih dewasa,
lebih bijak, lebih bisa berpijak...
0 comments: