Nyanyian Selepas Fajar
2
Kami kembali
dengan hati yang gamang
yang mencemaskan
besok matahari akan cerah atau tidak
yang mencemaskan
senja akan jingga atau abu
yang mencemaskan
apakah kabut masih setia menggulung fajar
bukan untuk siaran
cuaca
aku hanya ingin
tahu: kita masih bisa menikmatinya bersama, atau tidak
Kami kembali
dengan hati yang gamang
yang mengkhawatirkan
apakah televisi masih dihegemoni infotainment
yang
mengkhawatirkan apakah sinyal providerku available disana
yang
mengkhawatirkan apakah pos kilat benar-benar sampai tujuan 3 hari
bukan untuk
mengecek efektivitas alat komunikasi
aku hanya ingin
menanyakan: masihkah kau percaya padaku?
Kami kembali
dengan hati yang gamang
yang bingung
apakah ini hanya temporal atau sedikit lebih lama?
yang bingung
bagaimana akan awali bersalaman, basa-basi, dan tertawa
yang bingung bagaimana
harus menatap? Bersahabat, sendu, atau palsu?
yang bingung
bagaimana harus bersikap? Ramah, marah, atau apatis?
bukan untuk mempelajari
pola tingkah laku
aku hanya menebak:
aku pasti berbuat salah
Kami kembali
dengan hati yang gamang
yang takut
kalau-kalau kamu lupa caranya main bekel
yang takut kalau
kamu tidak suka lagi nasi jagung kerupuk udang
yang takut kalau
kamu bahkan tak mau lagi menggandengku ke masjid buat shalat duha
bukan untuk pamer
aku tahu kebiasaanmu
aku hanya penasaran: kamu, apa kabar?
:)
ReplyDeleteAh mbak nis senyum mulu, mringis dong mbak :B
ReplyDelete