Kepadanya, aku.
2
Pada tangis yang memekik geram
Pada muram seterang temaram
Pada sunyi yang kucipta mencekam
Aku mau katakan, aku sungguh belum lupa, tapi
aku mau melanjutkan hidup
Pada hujan yang menderas
Pada hati yang sebenarnya sudah kebas
Pada ngilu yang hampir-hampir tak pernah
hilang bekas
Aku titipkan bisikan, aku siap berdiri
sekarang
Pada usaha yang terkepal lewat ujung-ujung
jari
Pada asa yang sudah dianyam semalaman ini
Pada senyum yang sudah diulum sepenuh hati
Aku sampaikan sungguh, aku berhak atas suka
citaku lagi
Bahkan pada saat aku sudah tahu ini saatnya
untuk bangun, bagian tersulitnya adalah aku masih merindukanmu.
:')
ReplyDelete:'(
ReplyDelete