ISGCC 2014 (South Korea part 1)

0
18:06

Aku tak pernah bermimpi tentang Korea. Nama negaranya saja baru kudengar saat pelajaran IPS di Sekolah Menengah Pertama. Aku tak pernah bermimpi tentang Korea. Jaraknya jauh dari kabupaten Banjarnegara. Perjalananku terjauh sebelumnya hanya sampai Klaten, kota kemana kami sekeluarga mudik tiap tahun. Paling banter mungkin saat bareng Ibuk, ke Bali mengantar study tour murid-muridnya. Aku tak pernah bermimpi tentang Korea. Mimpi itu terlalu tinggi. Mimpi itu terbentur atap rumah kami. Tapi menariknya, Allah tetapkan bahwa tak bermimpi bukan berarti tak pernah alami.

Tim Mobil Hybrid UNY - Delegasi ISGCC 2014

                                                                   *setengah dari kawanan*

Selamat datang di tim mobil Garuda UNY! Aku butuh cerita sedikit tentang ini sebelum lebih banyak menceracau. Karena melaluinya, aku dikasih-Nya kesempatan buat lihat bagian bumi yang lain. Frequently-Asked-Questions! PERTAMA: APA ITU GARUDA UNY? Garuda UNY Racing Team adalah tim mobilnya UNY yang pada tahun 2014 ada kompetisi di International Student Green Car Competition (ISGCC). APA YANG DILOMBAIN? Mobil. Mobil ciptaan mahasiswa, bukan cuma salip salipan gitu, tapi ada beberapa kategori, yaitu Acceleration (cepet2an sampek), Maneuverability(belak belok muter nglewati cone), sama Endurance Performance (ini yang lebih mirip kayak balapan). Tahun 2014 UNY ngirim 2 jenis mobil, Electric sama Hybrid. Bedanya apa jangan tanya, takut sesat ngejelasinnya. SIAPA AJA YANG DISITU? Banyakan jelas anak-anak teknik. Teknik otomotif, teknik mesin, teknik elektronika, teknik informatika dan komunikasi, cuma kadang-kadang aja butuh anak teknik sastra! Yep, intinya ada banyak divisi yang dibutuhkan, sebagian besar formasi memang dari engineers, tapi untuk urusan bayar pajek, mainan email, sama mainan telpon, tenaga tim teknis terlalu eman-eman. Disitulah tempat saya mencari nafkah #tsaah

Baiklah, ringkas cerita aku berproses di tim Hybrid sebagai Public Relation officer dari 8 bulan sebelum berangkat kompetisi. Keberangkatan 2014—semoga ada yang kenal—ada mas Afri, Yesi, Bondan, Aan, Jones, mas Yuli, mas Rizky, Ninda, Hastu, Wayan, Noval, Roni, Hasbi, Toni, Peppy, Gun, Wawan, Brian, Nahrul dan 2 dosen sebagai advisor, Bapak Zainal dan Bapak Solikin. Kompetisi ISGCC yang diselenggarakan sama KASA ini sendiri sebenernya cuma 2 hari, tanggal 23-34 Mei, tapi 2 hari sebelum itu tim dari luar Korea butuh ngerakit dan uji coba kendaraan kerna dikirimnya masih dalam bentuk pritil-pritilan. 5 hari lainnya kebagi untuk kunjungan ke KBRI, persiapan MoU di Ajou Motor College, sama halan-halan. Unpacking kendaraan adalah bongkar pasang tingkat dinosaurus. Raksaksa dan ganas. Ha kalau nggak jadi mobil ngga jadi ikutan, hehe. 


Tim teknis dari negara manapun dari tim manapun riweuh mempersiapkan mobil sama standby timing di tiap-tiap pos. Tim non teknis? Kami kami si punya tugas mulia: BELAJAR. Bahasa aktualnya adalah mencari tahu spesifikasi kendaraan dari tim lain agar tim Indonesia bisa belajar. Sungguh kawan, ini bukan kejahatan. Aku sampai kaget2 lihat mereka antusias banget menceritakan rekayasa mesin dan detail komponen yang digunakan. Walaupun, jujur, paham juga enggak. Semua peserta sangat terbuka, saling belajar. Nah ketika tugas mulia sudah ditunaikan, terletaklah kami di paddock. Berdoa untuk tiap kesempatan. Berteman oli dan dongkrakan. Menunggu pengumuman.




Race pertama adalah Akselerasi, EVO si elektrik dapet peringkat ke-3 tercepat kalau nggak salah. HYVO si haibrit dapet peringkat 1. Menjadi yang tercepat di 2 kesempatan race. Terus, kategori kedua dan sekaligus jadi race terakhir hari pertama kompetisi adalah maneuverability race.  Untuk perolehan EVO, ada di peringkat kesekian tapi memang belum yang terbaik, untuk HYVO ada drama di lintasan. Kalo akselerasi cuma bisa denger kabar dari paddock, pas balapan manuver dapet kesempatan buat liat langsung Roni si racer di lintasan. Liat kejamnya balapan: Roni udah hampir selesai muterin cone terakhir yang sama artinya dengan deket banget ke garis finish sebelum tiba-tiba bagian depan mobil, entah namanya apa, patah. Mobil harus didorong masuk pit dan dalam waktu yang begitu singkat, masuk lintasan lagi kalau mau tetep dapet poin buat kesempatan race kedua. Being in that kind of atmosphere, am feeling like… Oh, this is race. Thumbs up banget buat Roni yang bisa mulus di race kedua walo udah ngos-ngosan nggak keruan. Sampai sekarang aku masih dilarang anak-anak teknis buat ngungkit. Sakit. Get it, so that’s how engineers define a heart break.



Kompetisi hari kedua isinya endurance performance
. Yang pertama race dari electric vehicle, sayang EVO’14 UNY belum bisa sampai finish. Persaingan di kategori electric barangkali lebih ketat, power mobil cuma bersumber dari batere, beda sama hybrid yang menggabungkan batre dan gasoline. HYVO sendiri awalnya memimpin, tapi di race ke berapa kesalip dan finish di urutan kedua. Di kesempatan ini, tim sudah sangat bersyukur karena bukan hanya kami datang dari negara yang teknologi dan industri otomotifnya masih kurang maju dianggap negara lain, tapi juga karena ini kali pertama UNY ikutkan mobil Hybrid ke kompetisi ini. 

Nice shot!

Saat upacara penutupan diselenggarakan, kami sudah berbaris rapi di tepian panggung untuk menyaksikan drama korea penganugerahan kejuaraan. Ketika host sampai pada kategori akselerasi dan memanggil nama tim, Roni – Mas Afri – Hasbi udah tergopoh-gopoh bawa bendera merah putih ke tengah panggung, pas banget sama diputernya instrument Indonesia Raya yang saat itu terdengar sangat berbeda, sangat agung! Kadang masih suka mampir ke videonya, merinding...


Masih inget pas momen ini, aku dan beberapa temen ‘mbrambangi’. Kami barangkali cuma kebayang waktu masih lembur-lemburan sampai duduk aja bisa tidur sambil masih pegang soldier. Heboh urus MoU atau laporan keuangan sampe lewat tengah malem bahkan udah mau adzan subuh. Sebel-sebelan kerna silang pendapat dan kurang komunikasi atau kurang nasi. Panik uang nggak turun-turun padahal mobil harus cepet selese, urusan keberangkatan harus cepet beres. Gila sama ancaman tali gantungan gegara matriks kerja yang dibikin sendiri. Kalau pas ngejalanin dulu mukanya kusut, sekarang kalo inget itu lagi, senyumnya sampe bikin alisnya senyum, haha.


Habis closing ceremony, tim langsung cus bongkarin mobil dan seketika pula mobil yang udah ngeng ngeng ikutan balap 2 hari kemaren jadi printil-printilan lagi. Kami baru meninggalkan paddock menjelang maghrib dan dadah-dadah ke mobil yang udah dimasukin dalam boks. Mobil bakal pulang duluan meski entar nyampenya kami duluan, lama di pengiriman dan pemeriksaan customnya. Di bis pas perjalanan pulang, vibe-nya positif banget, bapak-bapak advisor, bapak Wakil Rektor 2, bapak Wakil Dekan 3 Fakultas Teknik, senyum cemerlang memandang wajah kami satu persatu (bayangkan ini dalam gerakan slowmotion, termasuk kedipnya juga), beberapa temen ada yang ngobrol-semi-nggosip tentang lomba selama 2 hari itu, beberapa yang lainnya tidur karena mungkin saking capeknya. Aku? Saat itu aku cengengesan sendiri mensyukuri semuanya, sambil pegang perut. Laper.


0 comments: