Poster Eru dan ayahnya (South Korea part 2)

0
03:37


Sebelum hari kompetisi, tim berkunjung dulu ke KBRI di Seoul. Tujuan utama saat itu barangkali hanya meminta doa restu dan tanda tangan SPPD, tapi aku sebenarnya mengharapkan lebih, hehe. Sebuah sapaan dan cerita hangat dari bapak ibu diplomat dan staf KBRI yang tinggal di Korea sepertinya akan sangat sayang jika dilewatkan. Namun, kunjungan tim Garuda UNY hanya berlangsung kurang lebih satu jam dan tidak bisa bertemu dengan bapak Atase apalagi bapak Dubes karena kebetulan bertepatan dengan acara yang harus beliau hadiri.


Setelah bincang bincang mohon doa restu dan menyerahkan plakat dari universitas, kami pamit. Udah? Belum, foto-foto. Haha. Di depan gedung KBRI Korsel, kami foto berdua puluh dua. Daan tadaa! Background foto yang juga merupakan halaman depan dari KBRI adalah fotonya Eru dan ayahnya. Eru yang main film sama Atiqah Hasiholan inih, yang belakangan main FTV juga di TransTV (deueu, kalo FTV aja ngerti..) ternyata adalah donatur bagi beberapa institusi pendidikan di Indonesia. Terus ayahnya kenapa ikutan? Ayahnya merasa berterimakasih kepada Indonesia karena Eru sudah diberikan kesempatan berkarir di Indo, bahkan banyak dipromote. Dan juga kata bapak staf KBRI, setelah main film di Indo, karir Eru menjadi lebih bersinar. Maka dari itu, ayahnya mendonasikan sejumlah uang yang tidak sedikit untuk pendidikan di Indonesia melalui KBRI. Eru dan ayahnya juga mempersembahkan sebuah penampilan di Gala Dinner ulang tahun kerjasama RI-Korea Selatan yang ke-40. Barangkali sebagai simbol hubungan yang baik antara Korea Selatan dan Indonesia inilah, Eru dan ayahnya masuk poster depan gedung KBRI guedee banget.

 
FYI, kantor KBRI di Korea Selatan ini letaknya deket banget sama stasiun televisi resmi di Korea, KBS. Ibarat kate nih, tinggal nyebrang aja. Habis KBS kalo jalan luruus lagi bakal ketemu sama stasiun SBS, kata Mas Ian sang guide. DO YA KNOW WHAT DOES IT IMPLY??? Yes, that you’ll visit a company which promotes unbeatable Korean dramas. Yes, that you’ll probably meet Jo In Sung, Song Hye Kyo or Yoon Eun Hye. Yes, that you’ll probably take photos in front of big posters and upload them then people simply envy you. However, the thing is that we’re following travel agent’s itinerary which unluckily didn’t provide extra time to do such a thing.

Jadi kami kira cukup sampai disitu kunjungan tim ke KBRI. Tapi, sungguhlah ada yang Dzat Yang Maha Mengatur semuanya. Tepat satu pekan setelah kunjungan, tim kembali datang ke KBRI dengan status yang lebih jelas: tamu undangan. Hehe. Jika sebelumnya jadwal kunjungan yang sudah diberitahukan jauh jauh hari saja susah untuk bertemu dengan Pak Dubes, sekarang Pak Dubes lah yang menunggu tim di depan pintu masuk Wisma Kedutaan. Masya Allah..

Undangan yang disampaikan Bapak Dubes RI di Korea, Bapak John A. Prasetio, bukan cuma-cuma layaknya tiket gratis nonton konser. Pihak KBRI mengundang segenap tim Garuda UNY karena mendapat informasi raihan kejuaraan tim di 2014 International Student Green Car Competition di @detikcom, bukan officially dari pihak tim maupun universitas. Badalaa! Anak-anak Garuda UNY bahkan dikejutkan dengan kedatangan beberapa staf KBRI di paddock saat perlombaan hari kedua. Kata salah satu ibu staf KBRI, “Kami juga sebenernya nggak tahu alamat sirkuitnya dimana mbak, ini tadi ya nyari-nyari pake Google Map..” Beliau beliau ini selain meninjau dan menyaksikan perlombaan, juga bermaksud menyampaikan undangan secara langsung dari Pak John. Terharu :’)


Maka, tepat sepekan setelah kunjungan sebelumnya, jadilah kami untuk keduakalinya datang kesana. Melewati poster besar Eru dan ayahnya yang masih tersenyum renyah, kami langsung disambut oleh staf KBRI dan diajak ke Wisma Kedutaan. Disana, Bapak John sudah siap menunggu di pintu, menyalami kami satu persatu, dan langsung bercerita setelah kami semua duduk rapi ala kondangan. Pak John bercerita sambil sesekali diselingi dengan menyetel video kerjasama RI – Korea Selatan, “Korea ini tahun 60-an berjuang, tapi karena semangat yang ada, sekarang sudah lebih maju daripada Indonesia..”  Cerita-ceritanya inspiratif dan variatif, sampai sesi menikmati jamuan pun digunakan Bapak Dubes untuk bercerita dan berdiskusi, bukan hanya dengan advisor tim, tapi juga dengan kami para grassroot segenap anggota tim.


Dan satu hal, saya tidak sadar kalo doa yang hanya diretas di mimpi saja ternyata bisa terkabul. Berbincang dengan Pak Dubes..



About the author

Donec non enim in turpis pulvinar facilisis. Ut felis. Praesent dapibus, neque id cursus faucibus. Aenean fermentum, eget tincidunt.

0 comments: