Nyanyian Selepas Fajar

2
16:36


Kami kembali dengan hati yang gamang
yang mencemaskan besok matahari akan cerah atau tidak
yang mencemaskan senja akan jingga atau abu
yang mencemaskan apakah kabut masih setia menggulung fajar
bukan untuk siaran cuaca
aku hanya ingin tahu: kita masih bisa menikmatinya bersama, atau tidak

Kami kembali dengan hati yang gamang
yang mengkhawatirkan apakah televisi masih dihegemoni infotainment
yang mengkhawatirkan apakah sinyal providerku available disana
yang mengkhawatirkan apakah pos kilat benar-benar sampai tujuan 3 hari
bukan untuk mengecek efektivitas alat komunikasi
aku hanya ingin menanyakan: masihkah kau percaya padaku?

Kami kembali dengan hati yang gamang
yang bingung apakah ini hanya temporal atau sedikit lebih lama?
yang bingung bagaimana akan awali bersalaman, basa-basi, dan tertawa
yang bingung bagaimana harus menatap? Bersahabat, sendu, atau palsu?
yang bingung bagaimana harus bersikap? Ramah, marah, atau apatis?
bukan untuk mempelajari pola tingkah laku
aku hanya menebak: aku pasti berbuat salah

Kami kembali dengan hati yang gamang
yang takut kalau-kalau kamu lupa caranya main bekel
yang takut kalau kamu tidak suka lagi nasi jagung kerupuk udang
yang takut kalau kamu bahkan tak mau lagi menggandengku ke masjid buat shalat duha
bukan untuk pamer aku tahu kebiasaanmu
aku hanya penasaran: kamu, apa kabar?


About the author

Donec non enim in turpis pulvinar facilisis. Ut felis. Praesent dapibus, neque id cursus faucibus. Aenean fermentum, eget tincidunt.

2 comments: