kau... kini berbeda...

0
17:24

Sebuah episode selalu menghadirkan cerita. Beberapa ratus jengkal kisah yang lalu, semua sapa tersampaikan, semua cerita mengalir. Ketika asa bertemu idealisme, dan lantas egoisme berbicara,  semua cerita masih mengalir, semua sapa selalu tersampaikan, tawa seperti tak habis-habisnya terlontar. Klasik dan hangat.

Sayangnya, aku kini berada di episode ini. Sungguh seperti tak ada episode yang lalu, seperti kita hanya tiba-tiba dipertemukan pada episode ini saja. Tak ada sapa. Dan ketika nyaman sudah tak berpendar lagi, lalu kuurai salam, kuhembuskan nafas persahabatan. Balasannya? Ini bukan episode happy ending

Jahat sekali ketika tanpa penjelasan yang gamblang, kau tiba-tiba tampak tak bertelinga. Menjawabpun tidak, mendongak apalagi. Tapi kau masih bertelinga, buktinya kau bisa dengan senang hati mendengarkan yang lain, memainkan kisah, menyertakan ceria. Kenapa hanya aku yang tak kau ajak cerita? Kenapa hanya salamku yang tak kau jawab? Kenapa setelah episode-episode yang lalu begitu bersahabat, kini episode ini sangat pekat? Klasik dan gersang. 

About the author

Donec non enim in turpis pulvinar facilisis. Ut felis. Praesent dapibus, neque id cursus faucibus. Aenean fermentum, eget tincidunt.

0 comments: