B E R L A R I

0
05:01

Ia akan terus berlari, tak peduli kalau berlari itu bisa membuat kemungkinan tersandung lebih besar. Ia senang dengan angin yang kencang berhembus, ia senang dengan bunyi jejak kaki yang tergesa. Sudah. Sudah aku peringatkan kalau ia sudah tak pantas lagi berlari. Tapi katanya bisa lebih cepat sampai.

Katanya, dengan berlari ia bisa menonton tivi dulu di kamar mbak kos lalu dengan segera sampai di ruang kuliah. Katanya, ia bisa berada di tempat yang berbeda hanya dalam selang beberapa waktu saja. Aku tak percaya baha saat berlari, kata dia, bisa memunculkan mosaik-mosaik aneh.

Aku sering menganggapnya aneh lantaran saat ia bercerita tentang aksi sprintnya beberapa kali mampu mengingatkan dirinya saat dulu upacara bendera di SMA atau lempar-lemparan telur-tepung di hari ulang tahun sahabatnya. Kalau lagi beruntung, tambahnya, ia bisa seperti dapat wangsit, ingat terakhir kali meletakkan pensil faber castell yang tadi barusan dicarinya. 

About the author

Donec non enim in turpis pulvinar facilisis. Ut felis. Praesent dapibus, neque id cursus faucibus. Aenean fermentum, eget tincidunt.

0 comments: