Obat Batuk: Jeruk Nipis

0
04:55


Sudah satu minggu lebih 2 hari saya batuk sengal. Banyak yang bilang ini batuk alergi, tapi sepertinya bukan. Panas dingin tetap batuk, sedang atau tidak sedang di luar ruangan (debu), tetep juga. Kadang, saking nggak berhenti-berhenti, dada atau perut rasanya kejang nahan batuk yang alay ini. Beberapa kali memang harus keluar ruangan karena tidak enak hati membuat polusi suara yang berulang-ulang. Ketika menjelang tidur, batuk ini terdengar merdu menggelegar di kamar selantai 3. Hihi. Kemarin kemarin sudah pernah periksa, tapi karena pas barengan sama radang, jadi saya minta tolong sama dokternya, yang disembuhin radang dulu. E.. malah jebul watuke ndadi..

Beberapa kali kena batuk, memang seperti ini. Long lasting dan sengal. Jadi langganan obat karena saking nggak tahannya. Kasus batuk alay ini pernah menyerang sekitar bulan September 2013 juga. Agustus dan September 2013 adalah bulan dimana kamar kos saya berpenghuni dua dan/ atau tiga orang. Saya (jelas), adek, dan adek sepupu. Mereka berdua nunut, maklum mahasiswa baru. Mereka dengan terpaksa menjadi saksi fenomena batuk sengal ini. Fiqi cerewet meminta saya untuk istirahat, tapi apa boleh buat, itu sudah saya lakukan, kebanyakan tidur malah (plaaak). Dia meminta saya untuk beli obat, saya bahkan sudah membeli obat dua produk, Actif*d dan OB H*rbal, meminumnya dengan rajin dan semangat, tapi apa boleh dikata.. tidak sembuh jua.

Pagi itu Fiki dan Fika pamit beli sarapan, eh sepulangnya bawa sepuluh biji jeruk nipis. Haha, aku inget benar cerita mereka saat mencari tukang sayur, belum dengan proses tawar menawar konyol yang dua dedek ini lakukan. Iyap, jeruk nipis adalah menu andalan ketika sedang batuk, tapi kalo kasusnya saja sampai ketika batuk semua anggota badan gerak kayak ini, apa ya masih ces pleng. Saat itu, saya cuek dan skeptis, obat modern saja tidak mempan, bagaimana dengan jeruk nipis yang jelas jelas woles kerjanya.
Tapi teman-teman, besoknya batuk alay saya lumayan. Satu dua kali memang masih sama batuknya kering dan nggak brenti-brenti, namun setelah pagi menjelang, saya merasakan bahwa batuk ini mulai amoh, dahaknya mulai ada. Setengah jalan menuju kesembuhan! Actif*d dan OB H*rbal yang sudah satu minggu ini menemani seperti jadi pecundang. Mereka kalah hanya dengan ramuan herbal jeruk nipis dan kecap. Dua obat-obatan apotik itu kalah dengan dagangan di warung sayur.

Rekan-rekan yang berbahagia, postingan ini, sungguh bukan bermaksud mengunggulkan obat herbal sebagai ramuan yang manjur, juga bukan mau promosi jeruk nipis sebagai obat batuk yang mujarab ketimbang obat-obatan kimia. Hanya, saya ingin bercerita kalau saya punya adik yang meski selalu membuat saya iri, dia begitu menaruh perhatian pada kakaknya. Entah kalau sebenarnya dia hanya enggan mendengar batuk sengal ini setiap malam dia menginap. Hehe. Saya hanya ingin berbagi kepada para kakak sedunia, betapapun kita merasa telah mandiri, ingat bahwa berpura pura kuat tidak menghalangi orang mengetahui kondisi pribadi kita. Betapapun kita yang paling tua, paling besar, jangan kira bahwa adik-adik kita tidak pernah peduli dan menyayangi. Betapapun kita merasa harus melindungi dan mengambil tanggung jawab atas semua, ada banyak kelemahan yang ada pada diri dan sudah selayaknya terbuka menerima bantuan.

Terima kasih, adik. Adik seluruh dunia, kalian bahkan melakukan hal yang tidak pernah kakak kalian ajarkan. Kalian bahkan memberi hal yang tidak pernah kakak kalian hadiahkan :))

About the author

Donec non enim in turpis pulvinar facilisis. Ut felis. Praesent dapibus, neque id cursus faucibus. Aenean fermentum, eget tincidunt.

0 comments: